MENGENAL HURUF DALAM BAHASA JEPANG : HIRAGANA, KATAKANA, KANJI, DAN ROMAJI

皆さん、こんにちは!!! 🙋

Halo minasan, selamat datang di blog "Belajar Bahasa Jepang Yuk!" 

Seperti yang kita ketahui, langkah awal untuk belajar suatu bahasa tidak lain dan tidak bukan adalah belajar menguasai huruf-hurufnya terlebih dahulu. Sama halnya dalam bahasa Jepang, kita harus bisa menguasai berbagai jenis huruf yang memiliki cara baca dan aturan penggunaan yang berbeda. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai jenis huruf beserta cara baca dan aturan penggunaannya. 

Huruf dalam bahasa Jepang

Bahasa Jepang memiliki empat jenis huruf yaitu Hiragana「ひらがな」, Katakana「カタカナ」, Kanji 「漢字」, dan Romaji 「ロマー字」. Keempat huruf tersebut bisa digunakan secara bersamaan dalam satu kalimat, tentunya sesuai dengan fungsi dan ketentuan masing-masing. Secara tradisional, cara penulisan dalam bahasa Jepang adalah dari atas ke bawah dan dimulai dari sudut sebelah  kanan atas. Namun seiring berkembangnya zaman, sekarang penulisan bahasa Jepang sering ditulis secara horizontal dari kiri ke kanan. Sistem penulisan huruf bahasa Jepang tidak menggunakan spasi. Tetapi biasanya pada buku belajar bahasa Jepang untuk pemula masih terdapat penggunaan spasi yang tujuannya untuk memudahkan pemenggalan suatu kata agar lebih mudah dipahami. 


Hiragana 「ひらがな」

Hiragana ini mempunyai karakteristik huruf yang melengkung-lengkung. Digunakan untuk menulis kosa kata asli dalam bahasa Jepang.  Hiragana juga bisa digunakan untuk menulis nama orang Jepang.

Daftar huruf  Hiragana

Jepang hanya memiliki satu huruf konsonan atau huruf mati yaitu huruf "N". Memiliki huruf berbasis vokal seperti "A, I, U, E, dan O" dan sisanya adalah suku kata "Ka, Ki, Ku, Ke, Ko, Sa, Shi, Su, Se, So" dan seterusnya seperti pada tabel berikut ini.


Contoh: 
* Selamat pagi dalam bahasa Jepang "Ohayou Gozaimasu" ditulis menggunakan hiragana menjadi「おはようございます」
* Nama orang Jepang "Himari" ditulis menggunakan hiragana menjadi 「ひまり」

Aturan penulisan dan cara baca hiragana 

1. Dakuon「濁音」

    Dakuon disimbolkan dengan tanda ("). Huruf hiragana yang diberi dakuon akan berubah bunyi. Tanda dakuon hanya bisa ditambahkan pada baris huruf "K, S, T, dan H" dan akan berubah bunyi menjadi "G, Z, D, dan B"

*baris huruf K menjadi G : か (ka) → が (ga)   

*baris huruf S menjadi Z : さ (sa) → ざ (za)

*baris huruf T menjadi D : た (ta) → だ (da)

*baris huruf H menjadi B : は (ha) → ば (ba)

Pengecualian untuk huruf khusus dibawah ini

*huruf し (shi) menjadi じ (ji)

*huruf ち (chi) menjadi ぢ (ji)

*huruf つ (tsu) menjadi づ (zu)

Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini, baris pertama sampai keempat.

2. Handakuon「半濁音」

    Handakuon disimbolkan dengan tanda (°). Huruf hiragana yang diberi handakuon akan berubah bunyi. Tanda handakuon hanya bisa ditambahkan pada baris huruf "H" dan akan berubah bunyi menjadi "P".

*huruf は (ha) → ぱ (pa)

*huruf ひ (hi) → ぴ (pi), dll

Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel diatas, baris paling akhir.

3. Youon「拗音」

    Youon adalah huruf hiragana ゃ(ya), ゅ(yu), dan ょ(yo) yang ditulis lebih kecil dari ukuran sebenarnya, dan diletakkan disamping huruf hiragana. Youon hanya bisa ditulis setelah huruf hiragana  "Ki, Shi, Ci, Ni, Hi, Mi, Ri, Gi, Ji, Bi, dan Pi". Huruf yang diberi Youon akan menghasilkan bunyi kombinasi yang baru.

*huruf  き (ki) + Youon ゃ menjadi きゃ (kya)

*huruf し (shi) + Youon ゅ menjadi しゅ (shu)

*huruf び (bi) + Youon ょ menjadi びょ (byo), dll

Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

4. Vokal Panjang

    Vokal panjang diucapkan dua mora atau lebih panjang dari cara pengucapan vokal biasa. Vokal panjang ditulis dengan menambahkan huruf vokal あ (a), い (i), う (u), え (e), dan お (o) disamping huruf hiragana sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan, yaitu:

a) Huruf yang memiliki bunyi berakhiran "a, i, dan u" ditambahkan huruf vokal yang sama dengan bunyi tersebut. Rumusnya adalah:

  • huruf dengan bunyi akhiran a + huruf vokal あ
  • huruf dengan bunyi akhiran i + huruf vokal い
  • huruf dengan bunyi akhiran u + huruf vokal う

Contoh:

さん (obaasan) artinya nenek

さん (ojiisan) artinya kakek

き (yuuki) artinya keberanian

Perhatikan huruf yang digaris bawahi dan yang ditebalkan. Pada kata おさん (Obaasan), huruf   mempunyai akhiran bunyi "a". Maka huruf vokal yang harus ditambahkan adalah . Begitu juga pada contoh yang lain, huruf vokal yang akan ditambahkan harus sesuai dengan akhiran bunyi huruf yang digaris bawahi.

b) Huruf yang memiliki bunyi berakhiran "e" ditambahkan huruf vokal  (i), tetapi vokal  (i) tersebut sering kali tidak dibaca.

Contoh:

dibaca "tokee" bukan "tokei". Artinya : jam.

うんい dibaca "ummee" bukan "unmei". Artinya : takdir.

Perhatikan huruf yang digaris bawahi dan yang ditebalkan. Pada kata い (tokee),  mempunyai akhiran bunyi "e". Maka huruf vokal yang harus ditambahkan adalah . Begitu juga pada contoh yang lain.

*pengecualian untuk kata: 

ええ (ee) : ya

ねえ (nee) : he

おねえさん (oneesan) : kakak perempuan, dan sebagainya.


c) Huruf yang memiliki bunyi berakhiran "o" ditambahkan huruf vokal  (u), tetapi vokal  (u) tersebut sering kali tidak dibaca. 

Contoh:

う dibaca "ikoo" bukan "ikou". Artinya : ayo.

う dibaca "kookoo" bukan "koukou". Artinya : SMA.

Perhatikan huruf yang digaris bawahi dan yang ditebalkan. Pada kata  (ikoo),  mempunyai akhiran bunyi "o". Maka huruf vokal yang harus ditambahkan adalah . Begitu juga pada contoh yang lain.

*pengecualian untuk kata: 

おおきい (ookii) : besar

おおい (ooi) : banyak

とおい (tooi) : jauh, dan sebagainya.

5. Pengucapan huruf  ん (n)

a) Diucapkan sebagai "n" jika berada di depan baris huruf hiragana "Ta sampai To, Da sampai Do, Ra sampai Ro, dan Na sampai No"

Contoh:

い dibaca "hantai". Artinya : perlawanan.

う dibaca "undoo". Artinya : gerakan.

 dibaca "senro". Artinya : rel.

 dibaca "minna". Artinya : semua.

Perhatikan huruf yang digaris bawahi dan yang ditebalkan. Pada kata  (minna),  berada di depan huruf  . Maka huruf  tersebut tetap dibaca "n". Begitu juga pada contoh yang lain.

b) Diucapkan sebagai "m" jika berada di depan baris huruf hiragana "Ba sampai Bo, Pa sampai Po, dan Ma sampai Mo"

Contoh:

ん dibaca "shimbun" bukan "shinbun". Artinya : surat kabar.

つ dibaca "empitsu" bukan "enpitsu". Artinya : pensil.

 dibaca "ummee" bukan "unmei". Artinya : takdir.

Perhatikan huruf yang digaris bawahi dan yang ditebalkan. Pada kata  (shimbun),  berada di depan huruf  . Maka huruf  tersebut dibaca "m". Begitu juga pada contoh yang lain.

c) Diucapkan sebagai "ng" jika berada di depan baris huruf hiragana "Ka sampai Ko, dan Ga sampai Go"

Contoh:

 dibaca "tengki" bukan "tenki". Artinya : cuaca.

く dibaca "kenggaku" bukan "kengaku". Artinya : peninjauan.

Perhatikan huruf yang digaris bawahi dan yang ditebalkan. Pada kata  (tengki),  berada di depan huruf  . Maka huruf  tersebut dibaca "ng". Begitu juga pada contoh yang lain.

5. Bunyi huruf  yang ditambahkan huruf  っ (tsu) yang ditulis kecil

    Huruf っ (tsu) yang ditulis kecil di depan baris huruf hiragana "Ka sampai Ko, Sa sampai So, Ta sampai To, dan Ba sampai Bo" berfungsi untuk membuat penekanan konsonan pada huruf tersebut.

Contoh:

いい dibaca "kakkoii" bukan "katsukoii". Artinya : keren.

い dibaca "kassai" bukan "katsusai". Artinya : tepukan.

 dibaca "otto" bukan "otsuto". Artinya : suami.

ゃく dibaca "happyaku" bukan "hatsupyaku". Artinya : delapan ratus.

Perhatikan huruf yang digaris bawahi dan yang ditebalkan. Pada kata いい (tengki),  berada di depan huruf  . Maka huruf konsonan pada huruf  tersebut  dibaca double menjadi "kko". Begitu juga pada contoh yang lain.

6. Huruf yang kehilangan bunyi vokal

    Apabila huruf hiragana dengan akhiran bunyi vokal "i dan u" terletak di antara huruf konsonan hiragana yang tidak bersuara, dan huruf hiragana dengan akhiran bunyi vokal "u" terletak di akhir kata ~です (desu) dan ~ます(masu), sering kali cenderung kehilangan bunyi.

Contoh:

き dibaca "ski" bukan "suki". Artinya : suka.

たいで dibaca "shtaides" bukan "shitaidesu". Artinya : ingin melakukan.

きま dibaca "kkimas" bukan "kikimasu". Artinya : mendengar.

Perhatikan huruf yang digaris bawahi. Pada kata きま (kkimas),  berada di antara huruf konsonan hiragana yang tidak bersuara, dan  terletak di akhir kata ~ます . Maka bunyi huruf "i" pada  huruf  dan bunyi huruf "u" pada huruf  tersebut tidak dibaca. Begitu juga pada contoh yang lain.

7. Huruf yang berfungsi sebagai partikel

    Partikel adalah kata bantu dalam bahasa Jepang. Ada beberapa huruf hiragana yang berfungsi sebagai partikel dalam bahasa Jepang yang memiliki berbagai macam arti dan penggunaan, yaitu:

Partikel は, dibaca "wa". Berfungsi sebagai kata bantu subjek.

Partikel が, dibaca "nga". Berfungsi sebagai penunjuk subjek, penegasan subjek, kata ganti, dll.

Partikel か, dibaca "ka". Berfungsi sebagai kata tanya.

Partikel を, dibaca "o". Berfungsi sebagai kata bantu untuk kata kerja.

Partikel の, dibaca "no". Berfungsi menunjukkan suatu hak milik atau kepunyaan.

Partikel に, dibaca "ni". Memiliki arti "di, pada, ke, untuk".

Partikel で, dibaca "de". Memiliki arti dengan, di, sebab".

Partikel へ, dibaca "e". Memiliki arti "ke".

Partikel と, dibaca "to". Memiliki arti "dan, dengan".

Partikel も, dibaca "mo". Memiliki arti "juga, pun".Partikel や, dibaca "ya". 

Selengkapnya tentang partikel akan kita pelajari bersama di artikel berikutnya.


Katakana 「カタカナ」

Katakana mempunyai karakterisitik coretan yang tajam dan tegas. Biasa sigunakan untuk menulis kata serapan dari bahasa asing, termasuk untuk menulis nama negara, dan juga nama orang asing yang bukan warga negara jepang.

Contoh: 

* Sendok dalam bahasa inggris "Spoon" ditulis menggunakan huruf katakana menjadi 「スポーン」

* Nama "Ayu" ditulis menggunakan huruf katakana menjadi 「アユ」

* Kata "Indonesia" ditulis menggunakan huruf katakana menjadi「インドネシア」

Aturan penulisan dan cara baca katakana 

1. Dakuon「濁音」

    Dakuon disimbolkan dengan tanda ("). Sama seperti halnya huruf hiragana, huruf katakana yang diberi dakuon akan berubah bunyi. Tanda dakuon hanya bisa ditambahkan pada baris huruf "K, S, T, dan H" dan akan berubah bunyi menjadi "G, Z, D, dan B"

*baris huruf K menjadi G : カ (ka) → ガ (ga)   

*baris huruf S menjadi Z : サ (sa) → ザ (za)

*baris huruf T menjadi D : タ (ta) → ダ (da)

*baris huruf H menjadi B : ハ (ha) → バ (ba)

Pengecualian untuk huruf khusus dibawah ini

*huruf シ (shi) menjadi ジ (ji)

*huruf チ (chi) menjadi ヂ (ji)

*huruf ツ (tsu) menjadi ヅ (zu)

Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini, baris pertama sampai keempat.

2. Handakuon「半濁音」

    Handakuon disimbolkan dengan tanda (°). Huruf katakana yang diberi handakuon akan berubah bunyi. Tanda handakuon hanya bisa ditambahkan pada baris huruf "H" dan akan berubah bunyi menjadi "P".

*huruf ハ (ha) → パ (pa)

*huruf ヒ (hi) → ピ (pi), dll

Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel diatas, baris paling akhir.

3. Youon「拗音」

    Youon adalah huruf katakana ャ(ya), ュ(yu), dan ョ(yo) yang ditulis lebih kecil dari ukuran sebenarnya, dan diletakkan disamping huruf katakana. Youon hanya bisa ditulis setelah huruf katakana  "Ki, Shi, Ci, Ni, Hi, Mi, Ri, Gi, Ji, Bi, dan Pi". Huruf yang diberi Youon akan menghasilkan bunyi kombinasi yang baru.

*huruf  キ (ki) + Youon ャ menjadi キャ (kya)

*huruf シ (shi) + Youon ュ menjadi シュ (shu)

*huruf ビ (bi) + Youon ョ menjadi ビョ (byo), dll

Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

4. Vokal Panjang

    Menambahkan vokal panjang pada huruf katakana cukup mudah. Cukup tambahkan tanda (ー) setelah huruf katakana tersebut sebagai tanda bunyi panjang.

Contoh:

カード (kaado) artinya kartu.

ノート (nooto) artinya buku catatan atau notes.

エスカレーター (esukareetaa) artinya eskalator.

5. Bunyi huruf  yang ditambahkan huruf  ッ (tsu) yang ditulis kecil

    Sama halnya seperti hiragana, jika huruf ッ (tsu) yang ditulis kecil di depan baris huruf katakana juga berfungsi untuk membuat penekanan konsonan pada huruf tersebut. Huruf ッ (tsu) kecil ditulis di depan baris huruf katakana "Da sampai Do, Za sampai Zo, Ka sampai Ko, dll sesuai dengan kata dari bahasa asing tersebut.

Contoh:

チョコレート (chokkoreeto) artinya coklat.

ベッド (beddo) artinya kasur.

スイッチ (suicchi) artinya tombol atau sakelar.


Kanji 「漢字」

Kanji sebenarnya berasal dari huruf China atau Hanzi. Oleh karena itu dalam Kanji Jepang terdapat beberapa huruf yang mirip dengan Hanzi. Fungsi kanji sama seperti fungsi huruf hiragana, yaitu untuk menulis kosa kata asli bahasa Jepang. Biasanya dalam beberapa buku bahasa Jepang terutama buku untuk pemula yang sedang belajar bahasa Jepang, pada penulisan Kanji masih disertakan Furigana「振り仮名」. Furigana adalah huruf hiragana yang ditulis dengan ukuran lebih kecil dan diletakkan di atas kanji. Fungsinya adalah untuk mempermudah para pemula agar tidak kesulitan dalam membaca serta menghafal Kanji. 

Contoh:


 Cara baca Kanji

    Kanji memiliki dua cara baca, yaitu Kunyomi dan OnyomiKunyomi adalah cara baca Jepang sedangkan Onyomi adalah cara baca China. Ada cara mudah untuk membedakan apakah Kanji tersebut harus dibaca menggunakan Kunyomi atau Onyomi. Ketika Kanji tersebut berdiri sendiri dan diikuti huruf hiragana dibelakangnya, maka Kanji tersebut dibaca secara KunyomiSedangkan jika Kanji tersebut ditulis dengan diikuti Kanji lain, maka Kanji tersebut dibaca secara Onyomi.

Contoh kanji: 

Kanji

Kunyomi : Mizu

Onyomi : Sui

Contoh kalimat: 

あしたは 曜日です。dibaca "ashta wa suiyobi des". Artinya "besok adalah hari Rabu"

*Kanji di atas dibaca secara Onyomi, karena penulisan Kanji tersebut diikuti Kanji lain

このはいくらですか。dibaca "kono mizu wa ikura deska?" Artinya "air ini berapa harganya?"

*Kanji  di atas dibaca secara Kunyomi, karena penulisan Kanji tersebut berdiri sendiri.


Romaji「ロマー字」

Romaji merupakan alfabet dari A sampai Z dalam bahasa Jepang yang ejaannya seperti bahasa Inggris. Romaji ini digunakan untuk menulis singkatan seperti JR, NHK, IMC, dll. 

Contoh kalimat: 

私はIMCの社員です。dibaca "Watashi wa IMC no Shain des". 

Artinya "Saya adalah karyawan perusahaan IMC"


Nah di atas adalah penjelasan huruf-huruf yang ada dalam bahasa Jepang. Gimana? Apakah sudah mengerti perbedaan dari keempat jenis huruf di atas? Kalau sudah, langkah selanjutnya adalah menghafal huruf.. Cara paling efektif agar cepat menguasai huruf-huruf di atas adalah praktek. Tulis huruf-huruf tersebut secara berulang sampai otak kita mampu beradaptasi dengan bentuk huruf tersebut. Hal ini dapat mempercepat proses kita untuk mengingat dan menguasai huruf-huruf yang ada dalam bahasa Jepang. 

Cukup sampai disini artikel kali ini, semangat belajarnya ya! がんばって!

Jangan lupa untuk share artikel ini ke teman-teman kamu supaya ilmunya gak cuma berhenti di kamu ya..  じゃ、またね... Sampai jumpa lagi 👋


Komentar